ADA kalimat peringatan yang sangat klise digaungkan di negeri ini, tapi tak kunjung dipatuhi. Itulah peringatan berisi larangan membakar lahan karena memicu bencana asap yang memedihkan. Sudah lebih dari satu dekade bencana asap akibat pembakaran lahan terus datang saban tahun. Padahal, teriakan lantang peringatan juga terus direpetisi dari waktu ke waktu. Tahun ini, misalnya, bencana asap bahkan datang dua gelombang dengan intensitas yang meningkat. Gelombang pertama terjadi April lalu, saat asap yang sangat pekat menyelimuti wilayah Riau dan sekitarnya. Reda sebentar, asap akibat pembakaran hutan dan lahan mulai menggila menyelimuti pesisir timur Sumatra, yakni Riau, Jambi, dan Sumatra Selatan. Bahkan, asap telah memasuki Malaysia dan Singapura.